Kontroversi Phosphine: Tanda Kehidupan yang Tersembunyi di Venus?

Phosphine (PH3) adalah senyawa beracun, tak berwarna, dan mudah terbakar yang terdiri dari satu atom fosfor dan tiga atom hidrogen. Dalam bidang astrobiologi, ilmuwan berusaha mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi dengan mendeteksi senyawa yang dihasilkan oleh proses biologis. Di Bumi, phosphine hanya dihasilkan melalui metabolisme mikroba dan aktivitas industri manusia; proses geologi tidak berkontribusi pada pembentukannya. Karena itu, keberadaan phosphine di planet lain dianggap sebagai indikator potensial adanya kehidupan.

Planet Venus

Citra Venus. Sumber: Image by WikiImages from Pixabay.

PENEMUAN AWAL PHOSPHINE

Pada 14 September 2020, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Jeane S. Greaves mengumumkan penemuan phosphine di atmosfer Venus. Dengan menggunakan data dari Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili dan James Clerk Maxwell Telescope (JCMT) di Hawaii, mereka mendeteksi garis serapan pada panjang gelombang 1,123 mm yang diidentifikasi sebagai phosphine. Diperkirakan terdapat sekitar 20 hingga 30 ppb (parts per billion) phosphine di atmosfer Venus, terletak pada ketinggian 55 hingga 80 km di atas permukaan.

Senyawa phosphine

Ilustrasi 3 dimensi struktur molekul Phosphine. Sumber: commons.wikimedia.org.

KONTROVERSI TANDA KEHIDUPAN DI VENUS

Pendeteksian phosphine ini mengejutkan banyak ilmuwan planet, terutama yang fokus pada Venus. Mengingat atmosfer Venus yang didominasi oleh karbon dioksida dan awan asam sulfat, serta suhu permukaan yang mencapai lebih dari 470 derajat Celsius, banyak yang meragukan kemungkinan adanya kehidupan di planet ini.

Sebagian besar ilmuwan skeptis terhadap temuan grup Greaves. Proses pengolahan data yang rumit untuk mengidentifikasi sinyal phosphine menjadi salah satu alasan keraguan tersebut. Di bulan yang sama, tim lain yang dipimpin oleh William Bains menyelidiki kemungkinan proses pembentukan phosphine di Venus, namun tidak menemukan bukti yang mendukung, baik dari proses biologis maupun geologis.

Citra Venus dan atmosfernya

Citra atmosfer bagian atas Venus yang diamati oleh wahana antariksa Mariner 10 pada 1974. Sumber: NASA.

Kemudian, pada bulan Oktober, tim yang dipimpin oleh G. L. Villanueva menerbitkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa garis serapan yang diduga sebagai phosphine oleh grup Greaves sebenarnya adalah sulfur dioksida. Mereka berpendapat bahwa resolusi spektral yang diperoleh tidak cukup untuk menyimpulkan bahwa garis tersebut adalah phosphine, dan keberadaan sulfur dioksida di atmosfer Venus dapat menjelaskan hasil pengamatan.

Pada April 2021, grup Greaves merilis penelitian lanjutan yang mengolah kembali data ALMA dan JCMT. Mereka tetap berpegang pada keyakinan bahwa garis serapan yang diamati adalah phosphine. Jika benar ada phosphine di atmosfer Venus, ini bisa menjadi indikasi kehidupan ekstrem yang berbeda dari yang ada di Bumi. Namun, bisa jadi phosphine tersebut berasal dari proses geologi aktif, yang tidak mendukung argumen adanya kehidupan.

Maat mons

Model perspektif 3D permukaan Venus yang dihasilkan oleh NASA. Pada citra di atas, terlihat penampakan Maat Mons di permukaan Venus. Sumber: pixabay.

PROSPEK KE DEPAN

Perdebatan dan penelitian mengenai keberadaan phosphine di Venus masih berlangsung. Analisis lebih mendalam terhadap data atmosfer Venus serta pengamatan berkelanjutan dengan resolusi yang lebih baik sangat diperlukan. Di planet raksasa gas seperti Jupiter dan Saturnus, phosphine memang ditemukan, tetapi ini bukanlah hasil dari proses biologis.

Jika phosphine benar-benar ada di Venus, penting untuk mengonfirmasi proses yang memicunya. Apakah phosphine berasal dari mikro-organisme? Jika demikian, Venus harus memiliki kondisi yang mendukung proses biologis tersebut. Mengetahui kondisi ini akan membuka peluang untuk misi pencarian mikro-organisme yang menantang.

Pro dan kontra mengenai keberadaan phosphine di Venus merupakan bagian penting dalam pencarian tanda kehidupan di luar Bumi. Kita tidak tahu bagaimana bentuk kehidupan di luar Bumi, apakah mirip dengan kehidupan di Bumi atau berbeda sama sekali. Meskipun manusia mungkin tidak akan pernah sepenuhnya memahami rahasia kehidupan, usaha untuk memahami dan mengeksplorasi terus berlanjut. Penelitian ini menjadi momen menarik untuk melihat perkembangan pemahaman kita tentang astrobiologi dan pencarian kehidupan di Venus.

Komentar

Postingan Populer