Asteroid adalah benda langit yang mengorbit Matahari, namun ukurannya lebih kecil daripada planet dan lebih besar daripada meteoroid. Sebagian besar asteroid di Tata Surya terletak di antara orbit Mars dan Jupiter, yaitu pada rentang jarak 2 au hingga 3,3 au dari Matahari. Area ini dikenal dengan Sabuk Utama Asteroid (Main Belt Asteroid) dan telah terdeteksi lebih dari 1 juta asteroid yang menghuni area ini. Ukurannya pun beragam, dari puluhan meter hingga ratusan kilometer. Jika seluruh asteroid di area Sabuk Utama disatukan, maka total massa dari kumpulan asteroid ini tidak lebih dari massa Bulan Bumi (hanya ~4% massa Bulan) dan diameternya tidak lebih dari 1500 km.
Citra Matahari (credit: https://proofmart.com), Citra Merkurius (credit: https://www.pngall.com), Citra Venus (credit: http://blog.virgovault.com), Citra Bumi (credit: https://cdn.pixabay.com), Citra Mars (credit: http://pngimg.com), Citra Sabuk Utama Asteroid (credit: https://www.pngkey.com), dan Citra Jupiter (credit: https://www.pngall.com). Mixed by Rendy Darma.
Bagaimana Sabuk Utama Asteroid Terbentuk?
Pada 4,6 milyar tahun lalu, ketika Tata Surya mulai terbentuk, terdapat kumpulan materi yang berusaha membentuk cikal bakal planet di antara orbit Mars dan Jupiter. Namun akibat gangguan gravitasi dari kedua tetangga terdekatnya (Mars dan Jupiter), kumpulan materi ini gagal membentuk planet dan tercerai berai membentuk objek-objek kecil di sekitar orbit itu. Objek-objek inilah yang kemudian berkumpul dan membentuk area Sabuk Utama. Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya, massa total asteroid di Sabuk Utama ternyata hanya ~4% dari massa Bulan, tidak cukup untuk membentuk sebuah planet. Teori pembentukan asteroid di Sabuk Utama ini kemudian diragukan.
Saat ini ilmuwan meyakini bahwa
asteroid-asteroid terbentuk sesaat setelah Matahari dan planet-planet terbentuk
pada 4,6 milyar tahun lalu, dari materi sisa pembentukan Tata Surya. Kemudian akibat pengaruh gravitasi Jupiter sebagai planet terbesar di Tata Surya,
sebagian besar asteroid itu terperangkap di antara orbit Mars dan Jupiter.
Dalam hal ini, Jupiter bertindak sebagai pengiring asteroid-asteroid tersebut
untuk berkumpul membentuk area Sabuk Utama.
Kirkwood Gaps
Tabrakan antar-asteroid di Sabuk Utama sangat mungkin terjadi. Akibatnya, jumlah asteroid dengan ukuran
yang kecil dapat semakin bertambah. Selain itu, distribusi asteroid di Sabuk
Utama tidaklah seragam. Ada area-area tertentu yang hampir tidak dihuni oleh
asteroid. Area ini dikenal dengan nama Kirkwood Gaps, terbentuk akibat adanya
gangguan gravitasi dari Jupiter dalam bentuk resonansi orbit terhadap orbit
asteroid-asteroid di Sabuk Utama. Gangguan dari Jupiter juga dapat menyebabkan
asteroid penghuni Sabuk Utama terlempar dari area ini dan bermigrasi ke bagian
dalam Tata Surya.
Tipe-tipe Asteroid
Dari jutaan asteroid yang
terdapat di Tata Surya kita, ilmuwan telah menggolongkan asteroid-asteroid
tersebut dalam 3 tipe utama, berdasarkan komposisi pembentuknya, yaitu:
a. Tipe C (Carbonaceous)
Asteroid tipe ini tersusun dari
Karbon sebagai materi utamanya. Jumlah asteroid tipe ini diketahui paling
banyak terdapat di Sabuk Utama, yaitu ~75%. Kandungan Karbon yang tinggi
membuat asteroid tipe C tampak gelap. Albedo asteroid tipe ini sekitar
0,03-0,1.
Asteroid 324 Bamberga adalah asteroid
tipe C yang sejauh ini diketahui paling terang. Sedangkan asteroid 10 Hygiea adalah
asteroid tipe C terbesar, dengan diameter sekitar 434 km. Dahulu, 1 Ceres
merupakan asteroid tipe C terbesar (diameter = 945 km). Namun Ceres sekarang
digolongkan sebagai Planet Kerdil (Dwarf Planet).
b. Tipe S (Silicaceous)
Asteroid
tipe S tersusun dari materi utama berupa Silikat. Campuran Nikel dan Besi juga
ditemukan pada asteroid tipe ini. Selain itu, asteroid tipe S memiliki albedo
yang lebih tinggi daripada tipe C, yaitu berkisar 0,1-0,22. Sekitar 17%
asteroid penghuni Sabuk Utama bertipe S. Asteroid 15 Eunomia dan 3 Juno adalah
asteroid tipe S terbesar, masing-masing berdiameter 330 km dan 271,4 km.
c. Tipe M (Metallic)
Asteroid kandungan metal
merupakan asteroid dengan persentase paling sedikit di temukan (kurang dari
10%). Materi utama dari asteroid ini adalah campuran Nikel dan Besi. Albedo
asteroid tipe M mirip dengan tipe S, yaitu sekitar 0,1-0,18.
Asteroid 16 Psyche merupakan asteroid tipe M terbesar (diameter = 200 km). Asteroid 22 Kalliope dan 21 Lutetia juga termasuk asteroid tipe M terbesar, dengan diameter masing-masing sebesar 166 km dan 100 km.
Beberapa contoh asteroid yang menghuni area Sabuk Utama. Selain 10 Hygiea dan 21 Lutetia, citra objek merupakan hasil konvolusi. Citra 324 Bamberga, credit: ESO/Vernazza et al. Citra 10 Hygiea, credit: ESO/Vernazza et al./MISTRAL algorithm (ONERA/CNRS). Citra 15 Eunomia, credit: VSO Very Large Telescope SPHERE/ZIMPOL team. Citra 3 Juno, credit: VSO Very Large Telescope SPHERE/ZIMPOL team. Citra 22 Kalliope, credit: ESO/Vernazza et al./MISTRAL algorithm (ONERA/CNRS). Citra 21 Lutetia, credit: ESA 2010 MPS for OSIRIS Team MPS/UPD/LAM/IAA/RSSD/INTA/UPM/DASP/IDA. Citra 16 Psyche, credit: ESO/Vernazza et al./MISTRAL algorithm (ONERA/CNRS). Mixed by Rendy Darma
Komentar
Posting Komentar