Sekilas Tentang Jarak Bintang

Pemandangan langit malam di arah gunung berapi Licancabur di wilayah San Pedro de Atacama, Chile. Wilayah ini terletak di perbatasan Chile dan Bolivia. Credit: ESO/B. Tafreshi (twanight.org).

Jarak antar benda angkasa dalam sistem Tata Surya kita masih tergolong kecil. Kita masih dapat menggunakan satuan kilometer (km) untuk mengukur jarak antarbenda dalam sistem ini. Pengukuran jarak tersebut dapat menggunakan metode radar dan juga Hukum Kepler.

Namun semua itu tidak dapat diterapkan untuk pengukuran jarak antarbintang, hal ini dikarenakan bintang - bintang memiliki jarak yang sangat jauh satu sama lainnya. Jika kita menggunakan satuan kilometer (km) untuk mengukur jarak bintang, itu dapat diibaratkan seperti kita sedang mengukur jarak kota Tanjungpinang (ibukota provinsi Kepri) ke kota Jakarta dengan menggunakan satuan kilometer. Ini dapat membuat pengukuran menjadi kurang teliti untuk jarak yang semakin besar.

Untuk itu, kemudian para ilmuwan menciptakan satuan baru untuk melakukan pengukuran jarak bintang - bintang, yaitu dengan satuan tahun cahaya (ly = light year). Cahaya merambat dengan kecepatan 300.000 km/s. Sehingga dalam waktu satu tahun, cahaya telah merambat sejauh sekitar 9,46 triliun km. Metode yang digunakan dalam pengukuran jarak bintang adalah metode yang dinamakan paralaks trigonometri. Dalam paralaks trigonometri, kita dapat menentukan paralaks sebuah bintang yang nantinya akan dapat menentukan jarak bintang tersebut. Paralaks bintang ditentukan dengan membagi jarak Matahari-planet dengan jarak Matahari-bintang.

Umumnya, jarak bintang - bintang kurang dari 1 detik busur (1"). Bintang terdekat dengan Matahari saja, Alpha Centauri, hanya memiliki paralaks sekitar 0,76" atau sama dengan jarak sekitar 4,3 tahun cahaya.

Jika bintang memiliki jarak 3,26 tahun cahaya, maka paralaks bintang tersebut sebesar 1". Dengan itu, para ilmuwan kemudian membuat satuan jarak baru, yaitu parsek (pc = parallax second). Sehingga 1 pc = 1" = 3,26 ly.

Metode paralaks trigonometri hanya dapat digunakan hingga bintang yang berjarak sekitar 100 pc atau 326 tahun cahaya. Lebih dari 100 pc, metode ini tidak dapat digunakan seutuhnya. Untuk itu, bintang - bintang yang memiliki jarak lebih dari 100 pc dapat ditentukan jaraknya dengan cara sebagai berikut:
  • Tentukan bintang yang sudah diketahui jaraknya yang memiliki tipe spektrum yang sama dengan bintang yang ingin kita tentukan jaraknya.
  • Karena tipe spektrumnya sama, dapat dianggap kecerlangan sebenarnya sama. Namun karena letaknya yang lebih jauh, membuat bintang yang ingin kita cari jaraknya terlihat lebih redup. Kemudian, tentukanlah berapa kali lebih redup bintang yang ingin kita tentukan jaraknya dengan bintang yang sudah diketahui jaraknya tersebut.
Dengan cara ini, kita dapat menentukan jarak bintang yang lebih jauh dari 100 pc dengan tetap mengandalkan paralaks trigonometri.


Komentar